NETWORK LAYER
NAMA/NIM: NI WAYAN
SUDARNINGSIH/1401030014
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
JARINGAN KOMPUTER
DOSEN : I PUTU AGUS EKA PRATAMA, S.T,. M.T
Definisi
dan Fungsi apa yang dimaksud dengan NETWORK LAYER :
Seperti
yang terdapat pada sumber, Network Layer disebut juga dengan IP (Internet
Protocol) Layer terletak di lapisan ketiga (dari atas) pada pemodelan
layer TCP/IP versi Forouzan. Network layer mempresentasikan bagaimana memecah
paket data dan kemudian disatukan kembali, setelah sebelumnya telah dibungkus
(Encapsulation) dan kemudian bungkusan dibuka lagi (Decapsulation). Network
Layer juga memiliki tugas menggambarkan alamat komputer pengirim dan komputer
penerima pake-paket data.
Adapun
Tiga Buah Protokol Utama pada Network Layer, yakni sebagai berikut :
1.
Internet Control Massage Protocol
(ICMP)
ICMP merupakan protokol di dalam
jaringan komputer yang umum digunakan untuk memeriksa dan menampilkan pesan
kesalahan pada jaringan.
2.
Internet Protocol (IP)
Ip adalah salah satu protokol tertua
dan terpenting di dalam jaringan komputer, khususnya pada Network Layer, dengan
fungsi pada proses pengalamatan pada jaringan komputer dan pada proses Routing.
3.
Address Resolution Protocol (ARP)
ARP merupakan protokol di dalam
jaringan komputer yang bertugas untuk menghubungkan dan memetakan alamat fisik
suatu hardware jaringan komputer, misalnya Wireless Card.
Proses Pengalamatan (IP Address)
IPV4 (IP Address versi 4)
IPV4 umum dipakai saat ini, dimana
terdiri dari 4 oktet, dimana tiap oktetnya mampu menangani 255 buah komputer di
dalamnya. Jadi IPV4 hanya dapat menangani jumlah pengguna maksimal sebanyak
255x255x255x255 atau sama dengan 4.228.250.265 buah komputer.
a. IPV6
(IP Address versi 6)
IPV6 merupakan versi terbaru dari di
dalam pengelamatan jaringan komputer berbasis IP Address, dengan tujuan
diciptakan agar memberikan solusi permasalah utama IPV4, yaitu keterbatasan
dalam daya tampung pengalamatan.
b. Net Mask
b. Net Mask
Net mask didefinisikan sebagai bit
biner 1 dan 0 untuk menyaring bagian jaringan yang berbasis IP Address,
sehingga hanya host yang tersisa dan ditampilkan.
c. Subnet Maks
c. Subnet Maks
Merupakan 32 bit dari alamat yang
membagi sebuah IP Address ke dalam bentuk Network Address atau Host Address.
Subnet Mask berada di antara keduanya sehingga memiliki format network-address.subnet-mask.host-address.
d. Subnetting
d. Subnetting
Didefinisikan sebagai proses untuk
melakukan Subnet pada pengalamatan jaringan berbasis IP Address dengan
memudahkan pengelola jaringan kompute di dalam mengalokasikan IP Address untuk
tiap ruangan atau gedung sesuai kebutuhan.
** CIDR
(Classless Inter Domain Routing)
Merupakan sebuah proses sebagai
solusi untuk efisiensi di dalam alokasi IP Address yang dilakukan pada
pengkelasan yang ada.
Lima
Buah Pengkelasan Pada IPV4
1. Kelas A
1. Kelas A
Memiliki range atau jangkauan dari
1.0.0.0 sampai 127.255.255.255. dapat membentuk 126 buah jaringan, dimana tiap
jaringan dapat manampung 16.777.214 buah komputer (Host) dan perangkat
terhubung lainnya di dalam jaringan tersebut.
2. Kelas B
2. Kelas B
Memiliki range atau jangkauan dari
128.0.0.0 sampai 191.255.255.255. dapat membentuk 16.384 buah jaringan, dimana
tiap jaringan dapat manampung 65.534 buah komputer (Host) dan perangkat
terhubung lainnya di dalamnya. Dimulai dengan oktet bernilai 10.
3. Kelas C
3. Kelas C
Memiliki range atau jangkauan dari
192.0.0.0 sampai 223.255.255.255. dapat membentuk 2.097.152 buah jaringan,
dimana tiap jaringan dapat manampung 254 buah komputer dan perangkat
terhubung lainnya di dalamnya. Binary oktet pertama dimulai dengan 110.
4. Kelas D
4. Kelas D
Memiliki range atau jangkauan dari
224.0.0.0 sampai 224.0.0.255. digunakan untuk keperluan pengamatan IP
Multicast. Binary oktet pertama dimulai dengan 1110.
5. Kelas E
5. Kelas E
Memiliki range atau jangkauan dari
240.0.0.0 sampai 225.255.255.255. digunakan untuk keperluan riset saja. Dimana
oktet awal pada kelas E memuat nilai 1111.
Apa yang dimaksud
dengan Routing ?
Routing
merupakan proses untuk menentukan rute terbaik (rute tercepat,terdekat, dan
biaya yang lebih sedikit) pada paket data yang ditransmisikan dari pengirim ke
komputer tujuan dalam jaringan komputer. Jenis Routing dibedakan menjadi tiga
yaitu.
1. Unicast Routing
Merupakan proses Routing untuk
menentukan rute yang dilalui paket data pada Network Layer, yang menkhususkan
pada satu komputer pengirim dan satu komputer penerima secara Point to Point.
2. Multicast Routing.
2. Multicast Routing.
Merupakan proses Routing yang
mengkhuskan pada minimal satu buah komputer pengirim dan lebih dari satu atau
banyak komputer penerima (One to Many)
3. Broadcast Routing.
3. Broadcast Routing.
Proses Routing yang mengkhususkan
pada hanya satu komputer pengirim dan banyak komputer penerima.
Kemudian
ini merupakan beberapa Network Layer Pada Cloud of IOT, yaitu sebagai berikut :
1. IAAS (Infrastructur As A Service)
1. IAAS (Infrastructur As A Service)
Merupakan jenis layanan cloud
computing yang lebih menekankan kepada layanan penyediaan sarana jaringan
komputer, perangkat keras jaringan, komputer server, media penyimpanan,
processor, serta proses virtualisasi yang menunjang proses komputasi
2. PAAS (Platform As A Service)
2. PAAS (Platform As A Service)
Merupakan jenislayanan pada cloud
computing yang menekankan kepada penyediaan platform untuk membantu proses
pengembangan perangkat lunak secara cepat dan mudah. Layanan PAAS umumnya
berbentuk web untuk memudahkan pengguna awam dalam mengembangkan aplikasi tanpa
perlu merubah atau mengatur sekian banyak kode program.
3. SAAS (Software As A Service)
3. SAAS (Software As A Service)
Layanan Cloud computing dalam bentuk
pemakaian bersama perangkat lunak (aplikasi). SAAS merupakan layanan cloud
computing yang paling banyak digunakan, khususnya pengguna yang tidak terlalu
mempunyai pengetahuan teknis di instalasi dan konfigurasi. SAAS biasanya
berbentuk tatap muka web dengan disertai beragam aplikasi bisnis di dalamnya.
Network
Layer pada WSN
Komponen
di dalam intrgrasi Wireless Sensor Network ke dalam jaringan internet adalah
Network Layer atau juga disebut dengan IP Layer.
Ada Tiga Node Utama pada WSN (wireless sensor network), yakni :
a. Node Sensor
a. Node Sensor
Node Sensor merupakan node yang
berfungsi melakukan proses sensor terhadap lingkungan WSN untuk memperoleh
sejumlah data, yang kemudian dikirimkan ke server secara online melalui internet.
Setiap node memiliki perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung proses
sensor.
b. Node Router
b. Node Router
Node Router bekerja sebagaimananya
router pada jaringan komputer umumnya. Node Router berfungsi sebagai alat yang
betugas untuk menentukan rute untuk mengirimkan alamat dari pengirim ke
penerima atau tujuan.
c. Node Gateway (Sink Node)
c. Node Gateway (Sink Node)
Gateway diumpamakan sebagai pintu
keluar masuknya paket data dari komputer asal ke komputer tujuan maupun
sebaliknya, dimana Node Gateway berfungsi sama sebagai tempat keluar masuknya
paket data yang dikirimkan oleh Node Sensor dan diterima oleh server.
Adapun
Arsitektur Integrasi WSN ke Internet, yaitu sebagai berikut :
Untuk dapat mengitegrasikan WSN ke
dalam jaringan internet, diperlukan pertimbangan di dalam mendesain arsitektur
yang diterapkan, yaitu dengan menggunakan Proxy dan Router.
·
Proxy
Model arsitektur pertama yang dapat
dipilih di dalam proses integrasi WSN ke dalam jaringan internet adalah dengan
menggunakan proxy. Pemodelan ini ditujukan untuk WSN dengan kondisi tidak
menggunakan IP Address. Kemudian semua node sensor di dalam WSn tersebut
dihubungkan ke internet menggunakan proxy.
·
Router (Sink Node)
Model arsitektur kedua yang dapat
dipilih di dalam proses integrasi WSN ke internet dengan kondisi menggunakan
Internet Protocol (Non IP). Artinya setiap node sensor di WSN telah memiliki
alamat masing-masing dalam bentuk IP Address. Dan kemudian semua node sensor
tersebut dihubungkan ke internet menggunakan router.
sekian yang bisa disharing, selamat membaca guys. correct me if i am wrong :)
Referensi
:
Agus Eka Pratama,
S.T.,M.T, I Putu. 2015. Wireless Sensor Network. Bandung: Informatika.
Agus Eka Pratama,
S.T.,M.T, I Putu. 2014. Smart City
Beserta Cloud Computing dan Teknologi-Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung:
Informatika.
Agus Eka Pratama,
S.T.,M.T, I Putu. 2014. Handbook
Jaringan Komputer Teori dan Praktik Berbasiskan Open Source. Bandung:
Informatika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar